TINJAUAN MUSIKAL KARAWITAN PAKELIRAN WAYANG GOLEK DALANG KI SUPADI DARI DESA KARANGJAMBU

Downloads

Downloads per month over past year

Parwoto, Parwoto (1992) TINJAUAN MUSIKAL KARAWITAN PAKELIRAN WAYANG GOLEK DALANG KI SUPADI DARI DESA KARANGJAMBU. S1 thesis, ISI Surakarta.

[img]
Preview
Text
PARWOTO.pdf

Download (388kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini membicarakan masalah musikalitas karawitan yang terdapat pada pakeliran wayang golek Ki Supadi dari Desa Karangjambu, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Pembicaraannya dititikberatkan pada unsur-unsur musikalitas karawitan pakeliran wayang golek Ki Supadi melalui pendekatan konsep-konsep Karawitan Jawa, yaitu meliputi masalah laras, irama, patet, ricikan, gending, bentuk gending, sulukan, dan garap. Karawitan pakeliran wayang golek Ki Supadi ini mempunyai ciri khas tersendiri yang saat sekarang tidak dimiliki oleh dalang-dalang lain di daerah Purbalingga. Di dalamnya disebutkan bahwa ciri khas itu terletak pada penggunaan vokabuer gending, sulukan, dan penggunaan ricikan saron barung yang untuk mendukung sajian sulukan. Di dalam pakeliran wayang golek Ki Supadi digunakan gending-gending dari tiga daerah gaya, yaitu Gaya Banyumas, Gaya Tegal (Pekalongan), dan Gaya wetanan (Surakarta dan Yogyakarta). Tulisan ini juga memaparkan masalah struktur karawitan pakeliran wayang golek Ki Supadi, yaitu sebuah susunan yang menyangkut urut-urutan sajian gending dan sulukan dalam pergelaran wayang golek Ki Supadi semalam suntuk. Penerapan sajian gending dan sulukan ini dimulai dari sajian gending talu sampai tancep kayon yang dibagi menjadi tiga patet, yaitu nem, patet sanga, dan patet manyura. Untuk melengkapi tulisan ini di dalamnya diwarnai pula hal-hal melatarbelakangi timbulnya gaya pakeliran wayang golek Ki Supadi di daerah Purbalingga. Proses pembentukan kesenimanan Ki Supadi itu ditentukan oleh beberapa aspek dan keterlibatannya dalam pergelaran wayang golek. Ki Supadi sendiri adalah seorang dalang keturunan dari dalang wayang golek dari Tegal yang dahulunya berasal dari Pemalang. Pedalangan golek itu, setelah sampai pada Ki Supadi mengalami perubahan, terutama pada karawitannya berupa penambahan dan penggantian gending serta ricikan yang digunakan. Proses pengumpulan data pada laporan penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka.

Type: Thesis (S1)
Not controling keyword: Wayang Golek Ki Supadi, laras, irama, patet, ricikan, gending
Subject: 1. ISI Surakarta > Karawitan
Divisions: Faculty of Performance Arts > School of Karawitan
User deposit: Nyono Nyono Nyono
Datestamp: 16 Jun 2022 02:47
Last mod: 16 Jun 2022 02:47
URI: http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/5340

Actions (login required)

View item View item