PERGESERAN MAKNA TEKS DARI NILAI RELIGI ISLAM KE NILAI RELIGI AGAMI JAWI DALAM SLAWATAN ANGGUK RAME

Muhammad, Muhammad (1998) PERGESERAN MAKNA TEKS DARI NILAI RELIGI ISLAM KE NILAI RELIGI AGAMI JAWI DALAM SLAWATAN ANGGUK RAME. S1 thesis, ISI Surakarta.

Preview

Text MUHAMMAD.pdf Download (453kB) | Preview

Abstract

'Pergeseran Makna Teks dari Nilai Religi Islam ke Nilai Religi Agami Jawi dalam Slawatan Angguk Rame'. (Muhammad, xii dan 121 halaman). Skripsi Program Studi S-l Etnomusikologi Jurusan Karawitan Sekolah Tinggi Seni lndonesia Surakarta. Skripsi ini bertujuan untuk mengkaji pergeseran teks sehubungan dengan perubahan makna dan fungsi pertunjukan musik Slawatan Angguk Rame. Pendekatan yang digunakan bcrsifat deskriptif interpretatif. Konsep-konsep pemikiran tentang sastra lisan, tradisi oral, religi, makna dan sosiologi-antropologi dipakai sebagai bahan landasan pemikiran. Pergeseran teks menyebabkan timbulnya pergeseran ucapan, arti, makna religi serta makna pertunjukan musik Slawatan Angguk Rame. Aspek sosiokultural, sastra lisan, sosiologis-antropologis dan etnomusikologis dipakai untuk mengupas dan menjelaskan keberadaan musik Slawatan Angguk Rame dalam masyarakat pendukungnya. Pada mulanya musik Slawatan Angguk Rame berfungsi sebagai sarana dakwah Agama Islam kemudian secara berangsur-angsur bergeser ke fungsi upacara Agami Jawi, upacara siklus hidup dan sekaligus sebagai hiburan yang bersifat agamis benafas islami. Kemudian musik itu juga berkembang menjadi kesenian rakyat yang disertakan dalam memeriahkan acara dan upacara dalam masyarakat; acara hari besar nasional dan festival. Sumber teks Slawatan Angguk Rame adalah kitab Al Barzanji. Kitab berbahasa Arab ini dibawakan dengan blilu tau yang dijawakan bercampur dengan dialek dan ujaran (parol) masyarakat Jawa lereng Gunung Merapi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan kesyahduan lagu syair-svair Slawatan Angguk Rame. Makna dan isi teks dari Al Barzanji tidak dianggap sebagai hal yang penting dalam sajian musik ini. Akan tetapi makna religi, yaitu sebagai pengesahan Agami Jawi atau abangan atau Islam Jawi dan sarana berhubungan dengan makhluk daya adikodrati (Tuhan) dan gaib lainnya merupakan bagian integral masyarakat pendukungnya. Artinya setiap pcrtunjukan Slawatan Angguk Rame pada hakekatnya sebagai media komunikasi manusia dengan alam gaib. Slawatan Angguk rame merupakan institusi seni sakral sebagai media komunikasi dengan Tuhan. Pada akhirnya pertunjukan Slawatan Angguk Rame digunakan sebagai sarana penentraman perasaan dan pengukuh solidaritas antar anggota masyarakat sebagai akibat trauma meletusnya Gunung Merapi. Slawatan Angguk Rame menrpakan media seni dan religiusitas masyarakat sebagai upaya terakhir pencapaian cita-cita kesejahteraan lahir-batin di dunia-akherat, setelah manusia tidak mampu menghadapi keajaiban dan bencana alam.

Actions (login required)

View item