Haryati, Handayani Tien (1995) KEHIDUPAN TARI OREK-OREK DI DESA KETANGGI, KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI. S1 thesis, Institut Seni Indonesia Surakarta.
|
Archive
SRI MULHAYATI P..PDF Download (16MB) | Preview |
Abstract
Tari Orek-orekdi Kecamatan Ngawi adalah dalam upaya mengetahui kehidupan tari Orek-orek tersebut yang diwariskan secara turun-temurun. Untuk mengetahui kehidupan tari Orek-orek tidak lepas dari riwayat asal mula, bentuk pertunjukan, perubahan yang terjadi dalam pertunjukan, dengan demikian akan dapat diketahui pula perkembangan tari Orek-orek tersebut dalam kehidupannya hingga sekarang ini.Tari Orek-orek ini timbul di daerah Ngawi pada tahun1932 di ciptakan oleh Todinomo. Ia berasal dari dukuh Tapen, Kecamatan Pangkur, Kabupaten Ngawi. Dia bekerja di proyek jembatan Rawa Pening Kebupaten Salatiga pada penjajahan Belanda. Sesudah selesai dalam pembuatan jembatan, untuk itu diadakah perayaan dalam rangka peresmian jembatan. Dalam perayaan itu tidak mengundang tontonan tetapi orang-orang yang bekerja dalam pembuatan jembatan itu diminta untuk menari bersama-sama untuk memeriahkan perayaan itu. Karena yang menarikan adalah orang banyak yang berasal dari beberapa daerah serta gerakannya yang beraneka ragam atau gerakan yang spontan, sehingga tarian itu dinamakan Orek-orek yang artinya berbagai warna. Dari melihat tarian yang beraneka ragam gerakannya itu, kemudian Todinomo. berkeinginan untuk membuat suatu tarian di daerahnya. Setelah pulang ke daerahnya, Todinomo mempelajari gerak-gerak yang dilihatnya dalam tarian itu dan kemudian diajarkan kepada orang-orang di sekelilingnya. Kemudian membentuk kelompok kecil dibawa keliling untuk ngamen, hingga kesenian itu menyebar ke beberapa daerah wilayah kabupaten Ngawi, dan sekarang menjadi tari rakyat Kabupaten Ngawi. Tari Orek-orek ini merupakan jenis tari kelompok berpasangan yang diIakukan oleh penari putra atau penari putri. Sedang jumlah penarinya bisa sepasang atau lebih. Di Kabupaten Ngawi tari Orek-orek ini dulu sebagai selingan dalam acara pertunjukan kethoprak. Tetapi sekitar tahun1960 tari Orek-orek ini tidak lagi.disajikan sebagai selingan kesenian kethoprak, hal ini dimaksudkan karena ingin mengembangkan tari Orek-orek menjadi seni pertunjukan tersendiri yang lepas dari kesenian kethoprak dan menjadi seni tari pertunjukan tradisional sebagai khas Kabupaten Ngawi.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Not controling keyword: | Tari, Tari Orek-Orek, Todinomo, Ngawi |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Tari |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Dance |
User deposit: | UPT. Perpustakaan |
Datestamp: | 30 Mar 2022 03:12 |
Last mod: | 30 Mar 2022 03:12 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/5202 |
Actions (login required)
View item |