Wijaya, Kadek Indra (2016) HARKAT BUNYI ALAM MANGROVE. S3 thesis, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA.
|
Text
Deskripsi Karya Balindra.pdf Download (4MB) | Preview |
|
Video
Triler Balindra.mp4 Download (16MB) |
Abstract
ABSTRAK Aktivitas bunyi-bunyian tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Secara kontekstual, hal tersebut dapat diamati di sekitar wilayah mangrove Kedonganan Bali. Bunyi-bunyian menjadi sebuah representasi dunia kecil yang di dalamnya terdapat berbagai makluk hidup dengan segala aktivitasnya. Hutan Mangrove dengan ke-khas-an ekosistem serta karakteristik bunyi yang ada di dalamnya merupakan bagian dari struktur kebudayaan masyarakat Kedonganan yang telah berakar lama dan berkembang secara dinamis. Bunyi “plak” dari capit kepiting yang memakan akar bakau, bunyi burung yang hinggap di pohon mangrove, bunyi ikan bluncat yang melompat-lompat di air, bunyi gesekan pohon mangrove, bunyi kaki nelayan ketika menginjak lumpur serta air, maupun bunyi-bunyi lain diluar konteks ruang mangrove menjadi sangat populer di telinga masyarakat yang berdekatan langsung dengan kawasan tersebut. Mangrove menjadi ruang inspirasi bagi pengkarya sekaligus berkaitan langsung dengan merespon gejala bunyi. Bagi pengkarya, mangrove menjadi ruang tersendiri untuk memunculkan sebuah kreativitas serta menggali nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalamnya. Capaian yang ingin ditularkan untuk masyarakat ialah kesadaran tentang bunyi-bunyian karena setiap bunyi memiliki tataran makna serta filosofis yang berkaitan langsung dengan budaya masyarakat Kedonganan. Pengkarya ingin mengajak para apresiator untuk membangun kepekaan secara auditif mengenai pemahaman sebuah atmosfir bunyi di dalam menerjemahkan apa saja yang terdapat di dalam sebuah ruang mangrove. Kesadaran tentang bunyi-bunyian yang terdapat di hutan mangrove Kedonganan menjadi sangat penting karena audiens harus mampu menebak pesan dari karya tersebut lewat kepekaan panca indera terkait dengan kesunyian diantara kompleksitas bunyi-bunyian yang membungkusnya. Ilustrasi diatas menjadi awalan untuk berpikir tentang bagaimana kepekaan auditif kita untuk mengamati ruang yang terdapat di beberapa dimensi lainnya. Kompleksitas bunyi yang hadir di dalam ruang bunyi membawa aksi dan reaksi antara alam dengan manusia. Lebih dari itu, karya yang berjudul “Harkat Bunyi Alam Mangrove” menjadi prasyarat bagi sebuah perayaan tentang pemaknaan bunyi. Pemaknaan sebagai prasyarat ini menempatkan cara pandang bunyi-bunyian yang terdapat di sekitar mangrove sebagai sebuah fokus utama dan diasumsikan mencitrakan dimensi lain. Kata Kunci: Mangrove, bunyi, auditif.
Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Subject: | 1. ISI Surakarta > Penciptaan dan Pengkajian Seni |
Divisions: | Faculty of Graduate Programs > School of Doctoral Program (S3) |
User deposit: | Pascasarjana |
Datestamp: | 03 Nov 2016 04:31 |
Last mod: | 03 Nov 2016 04:31 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/506 |
Actions (login required)
View item |