Semesta Bunyi Kata Esai-Esai Musik dan Gamelan

Downloads

Downloads per month over past year

Setiawan, Aris (2021) Semesta Bunyi Kata Esai-Esai Musik dan Gamelan. Art Music Today, Yogyakarta. ISBN 978-623-91451-9-4

[img]
Preview
Text
SEMESTA BUNYI KATA Upload.pdf

Download (2MB) | Preview
Official url: https://repository.isi-ska.ac.id

Abstract

Ada adagium lawas, musik memang enaknya hanya didengarkan atau dimainkan, tidak enak untuk dituliskan. Tetapi, hingga kini saya masih meyakini, bahwa dengan menuliskan musik, kita akan mendapatkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh bunyi atau suara dalam musik itu. Sesuatu itu adalah berupa ide, wacana, gagasan, konsep, bahkan teori. Lewat penulisan musik, ada sebentuk upaya untuk terlibat lebih jauh dalam memahami musik bukan semata nada, tapi kompleksitas tentang nilai-nilai manusianya. Menuliskan musik adalah jembatan dalam membongkar keterkaitan antara musik dengan konteks di selingkarnya, yakni kebudayaan, politik, hukum, ekonomi, bahkan kehidupan. Menuliskan musik dengan demikian berada dalam dua kategori kerja yang berlawanan. Di satu sisi, penulis music adalah orang-orang terpilih yang mampu mengungkap fakta sosial di balik fakta musikal. Kerja itu serupa dengan para pujangga Jawa klasik yang adiluhung namun transenden, menangkap wahyu-wahyu keilahian untuk diwujudkan dalam bentuk untaian karya sastra yang memikat. Oleh karena itu karya mereka tidak saja memiliki keindahan dalam pembunyian atau pembacaannya (baca guru lagu), tetapi juga menjadi semacam “kitab ramalan” tentang masa depan manusianya (baca Kalatidha karya Ranggawarsita). Bukankah kerja menuliskan musik adalah semacam itu? Seorang penulis menangkap fenomena bunyi yang abstrak (terlebih jika itu adalah musik kontemporer atau sejenis avant garde), untuk tidak semata dinikmati, tetapi terus direnungkan, dipikirkan, dimaknai, dan terakhir dituliskan. Hasil tulisan itu melalui pergulatan panjang, bahkan sangat riskan terjerembab dalam kubang banal, yakni jauh berjarak atas fakta atau realitas musikal yang dilihat dan didengarnya. Jika demikian, tulisan tentang musik itu hanya hadir sekadar mengisi kekosongan kajian, jauh dari ambisi menambah cakrawala pengetahuan. Di sisi lain, menuliskan musik menuntut kerja intelektualitas, berhubungan dengan kemampuan membahasakan peristiwa bunyi. Pada konteks inilah, menulis musik tidak semata didasari atas perenungan, tapi juga pembacaan. Seberapapun abstrak atau tak berbahasanya bunyi musik itu, penulis haruslah mampu membahasakannya agar mampu dimengerti oleh publik pada umumnya. Dengan kata lain, tugas penulis musik adalah membahasakan pada apa yang tak berbahasa. Menuliskan musik mengandalkan kerja; transendental (sufistik) dan logika (ilmu pengetahuan, keilmiahan). Dalam buku ini, karena bukanlah hasil kerja penelitian selayaknya tesis atau disertasi, pembaca tidak harus membacanya secara runtut, dari bab ke bab, atau halaman awal ke halaman akhir. Silakan lihat daftar isi, dan cari judul yang menurut Anda menarik, lalu bacalah pada halaman yang tertera.

Type: Book
Not controling keyword: Bunyi, Musik, Gamelan, Menulis
Subject: 1. ISI Surakarta > Etnomusikologi
Divisions: Faculty of Performance Arts > School of Etnomusicology
User deposit: UPT. Perpustakaan
Datestamp: 30 Aug 2021 04:40
Last mod: 30 Aug 2021 04:40
URI: http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/5058

Actions (login required)

View item View item