Setiawan, Aris (2020) Tragedi ’65 dan ”Mari Bersuka Ria”. SOLOPOS. p. 2. ISSN -
|
Text
Aris Setiawan 1.pdf Download (313kB) | Preview |
Abstract
Mari Bersuka Ria. Lagu itu ciptaan Soekarno yang dibawakan dalam irama lenso. Lagu itu diedarkan pada 14 April 1965, beberapa bulan sebelum tragedi besar kemanusiaan di negeri ini terjadi. Album itu sekaligus menandai 10 tahun Konferensi Asia Afrika. Pada sampul belakang bagian atas terdapat tanda tangan dan tulisan ”Saya restui. Setudjui diedarkan. Soekarno 14/4 ’65”. Mari Bersuka Ria dibawakan dengan lirik yang bertema pantun. Sebagaimana tradisi musik di negeri ini, lirik berpantun memberikan pelbagai kemungkinan untuk diubah menjadi tema baru sesuai kebutuhan. Pada Musyawarah Nasional Teknik (Munastek) di Istora Senayan Jakarta, 30 September 1965, Soekarno memulai pidatonya dengan menyanyikan Mari Bersuka Ria. Mari Bersuka Ria pada malam itu menjadi lagu terakhir yang dinyanyikan Soekarno dengan penuh suka cita. Setelah itu terjadi tragedi besar bernama Gerakan 30 September 1965.
Type: | Article |
---|---|
Not controling keyword: | Musik, Lagu, Soekarno, Tragedi '65 |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Etnomusikologi |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Etnomusicology |
User deposit: | UPT. Perpustakaan |
Datestamp: | 01 Oct 2020 02:35 |
Last mod: | 01 Oct 2020 02:35 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/4357 |
Actions (login required)
View item |