Margono, Agus (2013) KOMPOSISI KARAWITAN ”DETAK BAMBU”. S1 thesis, Institut Seni Indonesia Surakarta.
|
Text
Agus_Margono.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Komposisi musik “Detak Bambu“ berasal dari kata detak adalah ritme dentuman yang berasal dari jantung, sedangkan Bambu adalah tumbuhan berumpun, berakar serabut yang batangnya bulat berongga, beruas, keras, tinggi. Detak bambu berarti dentuman dari bambu. Detak itu sendiri memiliki ritme, sesuai dengan situasi yang sedang dialami oleh seseorang. Yang dimaksud detak bambu dalam karya ini adalah bentuk luapan kegelisahan dari rumpun bambu. Karya komposisi ini terinspirasi dari peristiwa bencana alam tanah longsor yang terjadi di sekitar tahun 2007 di lereng Gunung Lawu tepatnya di desa Ngledoksari Tawangmangu. Peristiwa ini memakan korban harta, benda, bahkan nyawa sangat memukul hati masyarakat desa tersebut. Bencana membuat manusia untuk berkaca, melihat dan membaca sebab akibat. Kejadian ini tentunya sangat berhubungan dengan ulah manusianya sendiri. Ternyatalah memang penebangan hutan dan bambu yang menjadi penyangga tanah disekitar lereng desa tersebut menjadi penyebab. Gagasan garap Karya komposisi baru dengan judul “ Detak Bambu “ menggunakan alat musik baru yang terbuat dari Bambu, kayu dan alat yang terbuat dari botol.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Not controling keyword: | Karawitan, Komposisi, Detak Bambu |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Karawitan |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Karawitan |
User deposit: | UPT. Perpustakaan |
Datestamp: | 27 May 2020 06:56 |
Last mod: | 27 May 2020 06:56 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/4255 |
Actions (login required)
View item |