Savitri, Heni (2012) RAGAM GARAP KETAWANG SUBAKASTAWA. S1 thesis, Institut Seni Indonesia Surakarta.
|
Text
Heni_Savitri.pdf Download (13MB) | Preview |
Abstract
Banyak sekar macapat yang dibuat atau disusun menjadi gending, salah satunya adalah ketawang Subakastawa yang disusun berdasarkan Macapat Kinanthi cengkok Sastrodiwangsa. Ketawang Subakastawa jika disejajarkan dengan lagu pada tembang Kinanthi cengkok Sastradiwangsa, ditemukan alur melodi dan rasa seleh yang sama. Subakastawa memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan ketawang yang lainnya. Dimana banyak ragam pakurmatan yang diadopsi ke dalam garap ketawang Subakastawa. Ketawang Subakastawa merupakan salah satu repertoar gending yang cukup populer di kalangan masyarakat karawitan gaya Surakarta. Hal itu dibuktikan dengan seringnya ketawang Subakastawa digunakan atau disajikan dalam berbagai kepentingan. Antara lain sebagai gending untuk keluarnya Suba Manggala dalam upacara kirab pahargyan temanten, sebagai materi dalam keperluan panembrama anak-anak SD sampai SMA, dan masih banyak lagi. Kepopuleran ketawang Subakastawa dilatar belakangi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu kesederhanaan garap ricikan ngajeng terutama gender dan rebab yang hanya beberapa cengkok sehingga memudahkan untuk dihapal. Begitu juga dengan lagu gerongan yang hanya memiliki 3 frasa sehingga sangat mudah untuk dipelajari. Sedangkan faktor eksternal adalah nama dari Subakastawa sendiri yang bisa diartikan sebagai penghormatan terhadap sesuatu. Arti tersebut lalu dihubung-hubungkan dengan berbagai kepentingan dalam tradisi Jawa. Di tangan orang-orang yang kreatif kemudian tercipta ketawang Subakastawa dengan ”rasa” lain tanpa mengubah substansi asli dari Subakastawa. Sebut saja Martapangrawit dengan Subakastawa Winangun-nya, Nartasabda dengan Subakastawa Rinengga-nya. Selain tu, kemudian muncul berbagai ragam garap Subakastawa untuk diaplikasikan ke dalam berbagai keperluan. Seperti Subakastaswa sebagai gending klenengan, Subakastawa sebagai gending beksan, dan Subakastawa sebagai gending pakeliran. Antara keperluan yang satu dan yang lainnya tentunya mempunyai garap yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Not controling keyword: | Ketawang Subakastawa, Garap Gending, Karawitan |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Karawitan |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Karawitan |
User deposit: | UPT. Perpustakaan |
Datestamp: | 19 May 2020 10:19 |
Last mod: | 19 May 2020 10:19 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/4248 |
Actions (login required)
View item |