TINJAUAN MUSIKAL LÈNGGÈR DARIAH

Downloads

Downloads per month over past year

Suryadmaja, Gading (2013) TINJAUAN MUSIKAL LÈNGGÈR DARIAH. S1 thesis, Institut Seni Indonesia Surakarta.

[img]
Preview
Text
Gading_Suryadmaja.pdf

Download (12MB) | Preview
Official url: http://repository.isi-ska.ac.id/

Abstract

Lengger adalah salah satu ragam seni pertunjukan rakyat yang hidup dan berkembang di wilayah Kabupaten Banyumas.Dariah adalah adalah salah satu maestro lengger yang berasal dari Desa Somakaton, Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas. Ia lahir sekitar tahun 1928 – 1929 dengan nama Sadam, dan menekuni lengger sejak usianya menginjak remaja, yakni sekitar tahun 1940-an. Selama puluhan tahun, Dariah telah mengabdikan diri dengan bergelut di dunia lengger dan mencapai puncak kejayaan pada tahun 1960-an.Salah satu ciri khas atau gaya yang membedakan lengger Dariah dengan lengger Banyumas secara umum adalah bentuk dan struktur sajiannya. Dilihat dari bentuknya, sajian lengger Dariah dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni : (1) bentuk barangan, (2) bentuk marungan, dan (3) bentuk tanggapan.Bentuk barangan dapat dimaknai dengan istilah mengamen, yakni menyuguhkan sajian atau pertunjukan dengan cara mendatangi satu tempat ke tempat lainnya, menggelar pertunjukan secara spontan, dan mendapatkan penghasilan dari pemberian penonton yang datang atau menyaksikan pada saat pertunjukan digelar. Sedangkan bentuk marungan adalah diundangnya Dariah untuk menghibur golongan priayi yang memiliki tradisi berpesta pada waktu-waktu tertentu.Kedua bentuk tersebut (barangan dan marungan) adalah bentuk yang sederhana oleh karena di dalam sajiannya hanya terdapat dua pembabakan yang meliputi : gambyongan dan bancer. Bentuk yang memiliki kompleksitas dalam struktur sajiannya adalah bentuk ketiga yakni bentuk tanggapan. Struktur sajian di dalam bentuk tanggapan meliputi : (1) uyon-uyon atau pengoregan, (2) sesaji, (3) gambyongan, (4) ombyok, (5) marungan dan banceran, (6) badhudan, dan (7) baladewan. Ragam gendhing yang disajikan sekaligus menjadi ciri khas dari pertunjukan lengger Dariah antara lain : (1) Sekar Gadung yang tidak disajikan pada babak pambuka sebagaimana sajian lengger pada umumnya melainkan pada babak sesaji, (2) Ladrang Pangkur pada babak gambyongan yang tidak terdapat pada sajian lengger secara umum, (3) Ayak-ayak Manyura yang disajikan pada babak marungan, dan (4) Gunungsari Kalibagoran yang disajikan pada babak badhudan. Keempat gendhing tersebut dapat dikategorikan sebagai gendhing baku oleh karena gendhing-gendhing tersebut selau disajikan pada setiap pertunjukan, dan menjadi ciri khas dari lengger Dariah.

Type: Thesis (S1)
Not controling keyword: Musik, Lengger, Dariah
Subject: 1. ISI Surakarta > Karawitan
Divisions: Faculty of Performance Arts > School of Karawitan
User deposit: UPT. Perpustakaan
Datestamp: 14 May 2020 07:31
Last mod: 14 May 2020 07:31
URI: http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/4242

Actions (login required)

View item View item