Utami, Hadawiyah Endah and Maryani, Dwi (2019) “BEDAYA SANTRI”. Project Report. ISI Surakarta, Surakarta. (Unpublished)
|
Text
Hadawiyah Endah Utami,S.Kar.,M.Sn.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Tari bedaya merupakan tari tradisi warisan budaya yang tumbuh dan berkembang di lingkungan Keraton, merupakan ‘sakti’ dan ‘Legitimitasi’ kekuasaan dan kebesaran Raja. Keberadaan tari bedhaya tersebut merupakan bentuk tari yang memiliki nilai ritual dan masih dipertahankan hingga kini di Kasunanan Surakarta (Tari Bedaya Ketawang) dan di Kesultanan Yogyakarta (Tari Bedaya Semang), yang dipegelarkan hanya pada acara ‘Jumenengan Raja’. Kehadiran perguruan tinggi seni, pendidikan seni dan sanggar/pawiyatan olah beksa menyemarakan perkembangan seni pertunjukan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat, termasuk genre bedaya. Karya tari dengan judul ‘Bedaya Santri’ secara substansial merupakan bentuk kreatifitas pengkarya untuk mewadahi gagasan penciptaan karya seni yang berbasis pada genre bedaya. Esensi karya tari ini terinspirasi dari akulturasi budaya Islam – Jawa yang terjadi sejak runtuhnya Majapahit dan munculnya Kesultanan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di pulau Jawa. Karya tari ini merupakan bentuk garapan baru yang mengaplikasikan beberapa elemen seni tradisi yang dikemas dalam sebuah sajian karya seni, dengan harapan dapat diapresiasi oleh masyarakat dan mampu mewarnai seni pertunjukan khususnya pengembangan pada genre bedaya. Metode penciptaan karya tari dalam bentuk genre bedaya dengan judul Bedaya Santri menggunakan metode ‘Participant Observer, dan Mencipta Lewat Tari. Penciptaan karya tari ini terinspirasi oleh realita kehidupan tentang alkuturasi kebudayaan, yaitu pengaruh pemahaman nilai-nilai kaidah Islam dalam budaya Jawa yang berjalan beriringan dan saling bersinergi. Hal tersebut yang menjadi inspirasi bagi pengkarya untuk menyusun atau menciptakan menggunakan metode terapan dengan pendekatan multidisipliner dan kolaborasi, yang dikemas secara APIK (Art, Performance, Inovasi, Komunikatif). Adapun Konsep garap meliputi: 1). Garap Gerak, 2). Garap Musik atau Iringan Tari, 3). Garap Rias dan Busana, 4). Garap Properti dan Ligthing. Tujuan Penelitian Artistik (Penciptaan Seni) Karya tari Bedaya Santri ini merupakan karya eksperimen untuk pengembangan bentuk genre bedaya. Karya tari Bedaya Santri disajikan oleh Tujuh Penari Putri, dengan menggunakan konsep garap gerak Gaya Surakarta dengan memadukan Gaya lain yang telah distimulisasi menjadi bentuk Gerak Baru. Sedangkan luaranya antara lain: Naskah publikasi ilmiah, Karya Seni, Pementasan (display). Kata kunci: bedaya, warna baru (inovasi), bedaya santri
Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Not controling keyword: | bedaya, warna baru (inovasi), bedaya santri |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Tari |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Dance |
User deposit: | UPT. Perputakaan |
Datestamp: | 30 Jan 2020 03:13 |
Last mod: | 30 Jan 2020 03:13 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/4069 |
Actions (login required)
View item |