PERTUNJUKAN WAYANG LOGDRO “KARNA TANDHING” KREATIVITAS PEDALANGAN BERBASIS MULTIMEDIA

Downloads

Downloads per month over past year

Subono, Blacius and Putranto, Harijadi Tri (2017) PERTUNJUKAN WAYANG LOGDRO “KARNA TANDHING” KREATIVITAS PEDALANGAN BERBASIS MULTIMEDIA. Project Report. ISI Surakarta, Surakarta. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
Pertunjukan Wayang Logdro_Blacius Subono.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Penelitian karya cipta seni Wayang Logdro “Karna Tandhing” dalam jangka panjang memiliki tujuan menyajikan sebuah bentuk pertunjukan wayang kreatif inovatif dalam bentuk multimedia, yang dikolaborasikian dengan tari dan teater. Karya itu, diharapkan dapat menginspirasi generasi muda dalam menggarap seni tradisi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan dapat membentuk karakter budaya bangsa. Pada akhirnya, karya yang disosialisasikan secara nasional diharapkan dapat memperkuat budaya asli milik bangsa Indonesia. Target khusus yang dicapai, yaitu (1) tersedia model karya cipta seni Wayang Logdro “Karna Tandhing” berbasis multimedia secara kreatif inovatif; (2) tersosialisasikannya model karya cipta seni Wayang Logdro secara lokal dan nasional; (3) terpublikasikasikannya artikel ilmiah dalam jurnal terakreditasi nasional. Target tersebut akan dicapai dengan metode: (1) pengumpulan data, meliputi observasi, wawancara, dan studi pustaka; (2) analisis data dengan menggunakan teori dan estetika pedalangan. Kedua hal tersebut dilakukan dengan penahapan-penahapan: lakon Karna Tandhing yang sudah dipilih dijabarkan pada pemilihan bentuk-bentuk fisik, yaitu (1) jenis-jenis layar yang terdiri atas berbagai ukuran layar, baik permanen maupun elastis, memilih dan menentukan bahan untuk layar; (2) pemilihan gawang; (3) menentukan perangkat gamelan yang digunakan; (4) memilih boneka wayang untuk memperoleh efek bayangan yang bagus; (5) menentukan jumlah peraga wayang; (6) memilih narator yang sesuai dengan karakter yang ditampilkan; dan (7) memilih lampu untuk menata pencahayaan sesuai kebutuhan. Pemilihan bentuk fisik selanjutnya diikuti unsur nonfisik, yaitu: (1) menyusun naskah cerita; (2) memilih perpaduan antara nada-nada pelog dan slendro dengan bereksplorasi melalui komposisi iringan diatonis dan pentatonis; (3) menyusun notasi gending-gending; (4) menyusun syair yang sesuai dengan suasana adegan; (5) menyusun narasi; dan (6) menyusun koreografi teatrikal. Penahapan-penahapan yang bersifat fisik dan nonfisik tersebut selanjutnya diikuti dengan eksplorasi sabet dan catur, yang langsung diterapkan dalam latihan. Pada awalnya, latihan dilakukan sendiri-sendiri sesuai dengan bagiannya masing-masing dan setelah dirasa cukup, maka latihan dilakukan urut dari awal hingga akhir sajian. Model garap Wayang Logdro “Karna Tandhing” setelah menjadi satu kesatuan pertunjukan dan disosialisasikan secara lokal dan nasional. Pemangku kepentingan/stakeholders dapat memanfaatkan karya tersebut: (1) bagi lembaga pendidikan seni dapat digunakan untuk acuan dalam menggarap seni tradisi secara kreatif inovatif; (2) bagi dinas kepariwisataan dapat digunakan untuk menarik wisatawan dengan sajian wayang garap padat dan sekaligus sosialisasi seni budaya asli bangsa Indonesia; (3) bagi masyarakat umum dan generasi muda dapat digunakan untuk menambah wawasan dan dapat digunakan untuk memperkuat karakter budaya bangsa.

Type: Monograph (Project Report)
Subject: 1. ISI Surakarta > Pedalangan
Divisions: Faculty of Performance Arts > School of Pedalangan
User deposit: UPT. Perputakaan
Datestamp: 16 Aug 2019 06:33
Last mod: 16 Aug 2019 06:33
URI: http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/3510

Actions (login required)

View item View item