Karyono, S.Kar.,M.Sn (2018) Tari Bokinul. EC00201851242.
|
Text
Karyono_Bokinul.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Tari Bokinul Bokinul adalah sebuah permainan tradisional yang terdapat di Kecamatan Jenawi terletak di desa Sidomukti. Berawal dari masa panen padi di saat bulan purnama, para petani terutama suami dan istri memetik padi dengan menggunakan ani-ani, mengumpulkan padi seikat dengan cara menahan nafas terkumpul hingga selesai. Kemudian hasil panen dibawa ke lumbung untuk disimpan sebagai cadangan atau simpanan padi dalam jangka waktu yang lama. Dalam alur cerita singkatnya setelah masa panen hari tersebut selesai di malam harinya masyarakat terutama anak dewasa membuat hiburan dengan atau terdiri dari satu atau masyarakat terutama anak dewasa membuat hiburan dengan atau terdiri dari satu atau sekelompok dua di antaranya seluruh tubuh dibungkus dengan jerami sisa hasil panen yang dinamakan Bokinul. Beberapa teman atau sisa dari dua bokinul tersebut mengejek atau madani bokinul idal idul mangane jenang gendul. Dengan tanpa sadar anak dewasa yang terbalut jerami tersebut bergerak-gerak, menari, mengejar, bahkan melompat dan menaiki pohon atau sesuatu yang dalam jangkauan ketinggian. Dalam cerita pewayangan bokinul dalam sejarah symbol merupakan perumpamaan dari seorang raksasa (butho) yang bernama Gembung tanpo sirah, yang merupakan riwayat keinginan seorang raksasa yang hendak mempersunting Dewi Sri. Dewi Sri merupakan penggambaran dewi yang memberikan kemakmuran dan kesuburan yang ada pada saat itu, Dewi Sri berada di modang kamulan, namun hal itu tidak diijinkan oleh Sadana yang juga ingin mempersunting Dewi Sri, dengan kesaktiannya Sadana dapat mengalahkan raksasa, kekalahan sang raksasa oleh Sadana dengan memenggal kepala raksasa kemudian raksasa tersebut berubah menjadi sebuah lesung. Sedangkan salah satu patih dari raksasa Gembung tersebut yang bernama Patih Raden Niladaksuko yang juga kalah dengan Sadana kemudian berubah menjadi beras. dan akhirnya Dewi Sri berterimakasih kepada Sadana dna memenuhi permintaan Sadana dan berjanji akan memberikan kesuburan di seluruh jagat Nusantara. Secara visual Bokinul merupakan boneka yang terbuat dari jerami yang disusun menyelimuti badan luar pemerannya, bokinul diperankan satu figur atau lebih yang dikerumuni oleh para penggembala yang sedang angon (menjaga sapi makan rumput di sawah) yang mengejek bokinul dengan ejekan “bokinul..bokinul gondal gandul pakane sego tiwul… Bokinul..bokinul kecerit jeng katul” hingga dalam prosesnya Bokinul kesurupan kemudian ditabuhi penggembala sapi. Deskripsi Sajian Tari Bokinul Kelompok anak perempuan memanggil temannya mengajak bermain dengan menyanyikan lagu gundul-gundul pacul dan padang bulan. Disusul anak laki-laki bermain Jaranan yang terbuat dari pelepah pisang dengan tembang dolanan Jaranan. Kemudian muncul Bokinul atau memedi sawah yang diejek anak laki-laki. Lalu diperingatkan oleh anak perempuan supaya tidak mengejek Bokinul. Kemudian suasana hening dengan tembang dhandanggulo yang isinya menggambarkan keheningan. Bokinul dan anak laki-laki masuk lalu muncul penari putri dengan tari kain hingga akhir sajian
Type: | Patent |
---|---|
Not controling keyword: | HAKI, Tari, Sendra Tari, Tari Bokinul |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Tari |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Dance |
User deposit: | UPT. Perpustakaan |
Datestamp: | 23 Jan 2019 06:17 |
Last mod: | 23 Jan 2019 06:17 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/3094 |
Actions (login required)
View item |