Mbarang Kentrung

Downloads

Downloads per month over past year

Drs. Agus Ahmadi, M.Sn., S u t o p o, S.Sn., (2018) Mbarang Kentrung. EC00201855257.

[img]
Preview
Text
Agus Ahmadi_Mbarang Kentrung.pdf

Download (2MB) | Preview
Official url: http://repository.isi-ska.ac.id/

Abstract

KETERANGAN DAN MAKNA HIASAN DALAM KARYA “MBARANG KENTRUNG” Bahan : Plat Alumunium 0,8 mm. Ukuran karya : 58 cm x 80 cm. Teknik pembuatan: ukir rancapan, ukir wudulan dan diwarna atau disungging teknik gradasi menggunakan cat minyak dan sebagian warna kuning mas. Ide atau gagasan: karya cipta relief “Mbarang Kentrung” ini dalam rangka melaksaanakan kegiatan Riset Penciptaan Ikon Pacitan Kota Pariwisata th. 2018, untuk melestarikan dan mengembangkan keberadaan Wayang beber asli Pacitan, yang masih tersimpan di Donorojo, Pacitan. Sedangkan bentuk bingkai motif hiasnya idenya mengembangkan bentuk gunungan wayang kulit Purwa yang dibuat lebih lebar dan berujung lima pada bagian atasnya. Makna Bentuk dan Motif Hias: Arti kata mbarang kentrung (bahasa Jawa) adalah melakukan permainan musik dengan berpindah-pindah tempat (mengamen) dengan menggunakan alat musik kentrung atau terbangan/salawatan, yang dipegang oleh Tawangalun. Makna bentuk tepi pola Gunungan: model Gunungan Wayang dalam karya ini dikem-bangkan lebih melebar kesamping kiri dan kanan, digambarkan simetris tidak penuh dan bagian ujung atasnya bersudut lima, dapat diartikan bahwa wilayah Pacitan itu daerah pegunungan terdiri dari banyak gunung, sekitar 80 % bergununggunung, naik turun. Bagian tepi kiri dibuat beberapa bentuk daun bersudut lancip bekesan tajam, dapat diartikan bermakna kritis, menusuk atau oposisi. Sedangkan bagian tepi kanan ditampilkan beberapa motif bersudut bulat, melingkar atau melengkung bermakna lebih mengalah atau bijaksana dan lebih kuat bertahan. Bagian atas terdapat bentuk batu menggantung seperti dalam Gua melambangkan bahwa Pacitan memiliki banyak Gua Alami sebagai tempat wisata. Empat Tokoh wayang beber: Dewi Sekartaji, Raden Panji, Naladerma dan Tawangalun. Dewi Sekartaji adalah tokoh dalam cerita Wayang Beber, sebagai putri Raja Kediri yang melarikan diri karena tidak mau dilamar Raja Klana. Dalam persumbunyiannya Dewi Sekartaji ditolong oleh Naladerma dan Tawangalun. Setelah diadakan sayembara, Raden Panji dengan dibantu Tawangalun dapat menang, sehingga Dewi Sekartaji menjadi jodoh Raden Panji. Tokoh Dewi Sekartaji menarik sebagai tokoh Utama Ikon Wisata di Pacitan sebab tokoh Wanita ini sebagai lambang wanita yang cantik, pelaku utama yang diceritakan, disayembarakan dan jadi rebutan antara Raden Panji dan Raja Klana. Untuk tokoh Panji jaritnya ditambah bentuk wiron ditengah, dihias motif Batik Parang. Sedangkan untuk Tawangalun jaritnya ditambah wiron dan dihias Motif Batik Kawung atau Ceplok. Tokoh Naladerma bentuk pola asli kepala, badan, dan ciri khas karakternya dipertahankan, yang disempurnakan adalah kostumnya yaitu dengan memperindah garisgaris wajah, perhiasan dan ditambah motif hias pada busana bawahnya. Naladerma ini pada jaritnya ditambah bentuk wiron ditengah, keris diperkecil dan dihias Motif Batik Kawung, sedangkan pada selendang dihias motif bunga.

Type: Patent
Not controling keyword: HAKI, Karya Seni Rupa, Mbarang Kentrung
Subject: 1. ISI Surakarta > Kriya Seni
Divisions: Faculty of Fine Art and Design > School of Craft Study Program
User deposit: UPT. Perpustakaan
Datestamp: 16 Jan 2019 07:56
Last mod: 16 Jan 2019 07:56
URI: http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/3055

Actions (login required)

View item View item