Ong-Klaongan Dan LÈ-KALÈLLÈANAN: Estetika KÈJHUNGAN Orang Madura Barat

Downloads

Downloads per month over past year

Zulkarnain Mistortoify (2017) Ong-Klaongan Dan LÈ-KALÈLLÈANAN: Estetika KÈJHUNGAN Orang Madura Barat. EC00201706908.

[img]
Preview
Text
Zulkarnain Mistortoify_Ong-Klaongan dan LÈ-KALÈLLÈANAN Estetika KÈJHUNGAN Orang Madura Barat.pdf

Download (7MB) | Preview
Official url: http://repository.isi-ska.ac.id/

Abstract

Penelitian yang berjudul Ong-Klaongan dan Lè-Kalèllèan: Estetika Kèjhungan Orang Madura Barat ini untuk memperoleh pemahaman tentang kèjhungan sebagai fenomena gaya nyanyian yang genuine dari cara bernyanyi orang Madura. Asosiasi makna (common sense) yang melekat pada praktik nyanyian Madura ini adalah seperti orang yang sedang 'berkeluh-kesah' atau 'mengomel' dari pada seperti layaknya orang menyanyi. Kèjhungan bukan sekadar logat cara menyanyi, melainkan juga sebagai gejala tindakan komunikasi spesifik berupa perilaku estetik yang mengantarkan pada karakteristik subjek pemilik gaya nyanyian itu sendiri. Gejala yang khas ini menjadi memotivasi penelitian ini. Mengapa gaya nyanyian orang Madura seperti itu? Penelitian ini menggunakan paradigma etnomusikologi yang menekankan pada bekerjanya suatu 'sistim budaya musik' pada masyarakat tertentu. Analisis kajiannya bertujuan untuk: 1) memahami ciri-ciri bentuk-struktur dan cara-cara menyanyi kèjhungan, 2) mengetahui konsep estetik yang tertanam dalam pengalaman dan konstruk nilai estetik masyarakat, 3) mengetahui makna kèjhungan bagi masyarakatnya melalui fungsi-fungsi institusi sosialnya, serta 4) mengetahui keterhubungan antara karakter gaya nyanyian, perilaku estetik, konsep estetik dan maknanya dengan perwatakan dan perilaku manusianya. Hasil temuan penelitian menunjukkan 1) pembentuk karakter kèjhungan bertumpu pada pola dasar kellèghãn sebagai basis pengolahan permainan nada-nada tinggi hingga mencapai ambitus contratenor altus dan dibawakan secara melismatik. Teknik vokal yang spesifik diperlukan untuk meraih target kellèghãn yang optimal. 2) 'Ratapan' (lè-kalèllèan) dan 'teriakan' (ong-klaongan) adalah prinsip dasar dari estetika kèjhungan yang memiliki atmosfir makna yang berbeda, yaitu sedih dan marah, yang kemudian dinyanyikan dalam suasana kesedihan yang meronta (menghentak). 3) Kèjhungan menjadi bagian dari pilihan selera estetik dan selera konsumtif bagi sekelompok masyarakat yang membanggakan nilainilai tradisional Madura, bahkan dijadikan sebagai simbol atau citra legitimasi atas eksistensi komunitas elit sosial di dalam masyarakat Madura. 4) Kèjhungan menerangkan pengalaman terdalam manusianya, menghantarkan imajinasi dan asosiasi makna ke arah pengalaman sejarahnya. Makna dan konsep estetiknya menjadi penghubung terhadap relasi sifat-sifat gaya nyanyian ini dengan sifat konservatif perwatakan manusia Madura. Kèjhungan mampu menghadirkan nilai-nilai tentang kemaduraan, yaitu lantang dan menggebu.

Type: Patent
Not controling keyword: HAKI, Karya Tulis, Estetika
Subject: 1. ISI Surakarta > Etnomusikologi
Divisions: Faculty of Performance Arts > School of Etnomusicology
User deposit: UPT. Perpustakaan
Datestamp: 15 Jan 2019 08:29
Last mod: 15 Jan 2019 08:29
URI: http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/3047

Actions (login required)

View item View item