Tari Pangajab

Downloads

Downloads per month over past year

Soemaryatmi (2017) Tari Pangajab. EC00201706540.

[img]
Preview
Text
Soemaryatmi_tari Pangajab.pdf

Download (603kB) | Preview
Official url: http://repository.isi-ska.ac.id/

Abstract

Ucapan rasa syukur dapat dilakukan dalam bentuk ucapan ataupun perbuatan. Bagaimanapun kondisi kehidupannya, rasa syukur tetap harus dilantunkan untuk Sang Pencipta. Sebab Tuhan yang telah memberikan kehidupan kepada manusia, dan kehidupan sendiri adalah suatu karunia yang luar biasa. Karya tari Pangajab merupakan tari tradisi yang ditarikan oleh tujuh orang penari putrid dengan mengenakan tata rias paes gaya Yogyakarta dan tata busana dodot motif kawung dan semen. Bersyukur adalah tema yang diangkat dalam karya tari ini. Wujud terima kasih seseorang hamba kepada Tuhan atas nikmat yang telah diperolehnya setelah bekerja keras terungkap dalam sajian karya tari ini. Hal ini juga tercermin dalam tembang atau lagu yang mengiringinya. Memuji Marang Gusti, Sakgung ing bebrayatan, Amrih Suka Basuki Yuwono Kerta Raharja, Hengkang Hambeksa Mangrawit Samya Suka, Endah Gumebyar Sorote Pasamuwan, Prasamya Memuji Bagya Mulya, Hamengeti Ari Kelairan Syukur Manjat ke Dongo Lan Pamuji, Muga MugiIngTembe Saklawase, Bumi Langit Nyekseni Pangajabe Mukti Wibawa Bangsa Lan Negari, Memayu Bawana Konjuk Gusti Paring Berkat Rahmat Lan Hidayah, Kuncaraning Bangsa Lan Negara, Sayekti Kalangkung Gusti Mberkati, Urip Kasantosan, Aji Rawaskithan, Wusise Kaluhuran Manggih Kamulyan, Lumbering Katentreman Kabagyan Suasana yang disajikan dalam karya tari ini pertama, segala usaha manusia untuk meraih impian dan harapan. Agar dapat terwujud, perlu berusaha dengan niat kuat, tekad bersungguh-sungguh. Digambarkan melalui pola-pola gerak patah, sigrak, dan dilakukan dengan rampak. Bagian kedua adalah manembah. Suasana yang ingin dicapai adalah agung, wibawa, dan khidmat. Menggambarkan tentang usaha manusia dalam mendekatkan diri kepada Sang penguasa Jagad Raya. Diimplementasikan lewat pola gerak yang halus, tenang, semeleh, menep, hening, dan wingit, diharapkan mampu membawa suasana magis. Bagian ketiga, suasana kebahagiaan dan kegembiraan atas keberhasilan dalam pencarian: ilmu, pengalaman, bekal hidup, potensi, dan jati diri. Bagian terakhir adalah semangat, yang digambarkan melalui para penari berjalan dengan gagah penuh semangat keluar arena pentas, dengan iringan gending ladrangan disertai tambur, sebagai ungkapan harapan dalam menyongsong kehidupan. merupakan suatu ungkapan rasa syukur atas usaha yang telah dicapai, karena kerja keras dan berdoa untuk mendapatkan keselamatan agar hidup tentram kertaraharja. Tari dipentaskan perdananya dalam rangka Dies Natalis yang kelima puluh tiga Institut Seni Indonesia Surakarta dan pentas kedua untuk Wisuda periode 2 tahun 2017.

Type: Patent
Not controling keyword: HAKI, Tari, Sendra Tari, Tari Pangajab
Subject: 1. ISI Surakarta > Tari
Divisions: Faculty of Performance Arts > School of Dance
User deposit: UPT. Perpustakaan
Datestamp: 14 Jan 2019 04:07
Last mod: 14 Jan 2019 04:07
URI: http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/3026

Actions (login required)

View item View item