Kurnianingtyas, Natalia Desy (2018) LEDEK BARANGAN REKONSTRUKSI INGATAN ESTETIK. S2 thesis, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA.
|
Text
Deskripsi Karya Natalia.pdf Download (2MB) | Preview |
Abstract
Bermula dari pembicaraan pengkarya dengan Sardono W Kusumo dan Eko Supriyanto selaku pembimbing bahwa dalam menciptakan sebuah karya dapat bermula dari ingatan tentang pengalaman masa lalu yang pernah dialami, dirasakan, dan menjadi kesan yang tidak terlupakan (Sardono W Kusumo, 20 Februari 2018). Pengkarya mendapat gagasan untuk menciptakan sebuah karya dengan berdasar ingatan masa kecil tentang pertunjukan kesenian Ledek Mbarang. Pengkarya ingin kembali menampilkan rangkaian pertunjukan Ledek Mbarang sesuai dengan bentuk pertunjukan dahulu yang sudah banyak dikenal orang. Kesenian Ledek Mbarang merupakan kesenian yang sudah lama berkembang dalam masyarakat Jawa sebagai media hiburan dan pengucapan syukur. Di daerah Kaliboto, kecamatan Mojogedang, kabupaten Karanganyar merupakan tempat tinggal pengkarya, terdapat satu-satunya rombongan Ledek Mbarang dengan nama Kembang Mawar. Perkembangan Ledek Mbarang terkhusus di daerah Kaliboto sangat menurun, kesenian Ledek Mbarang sudah mulai tidak diminati kembali oleh masyarakat, sehingga dalam karya ini selain ingin mempertunjukan kembali kesenian Ledek Mbarang kepada masyarakat, pengkarya ingin mengkreasikan pertunjukan Ledek Mbarang berupa kolaborasi dengan kelompok kesenian yang sudah komersil di kalangan masyarakat, yaitu kelompok Sahita. Pengkarya ingin menciptakan kolaborasi pelaku kesenian Ledek Mbarang dengan kelompok Sahita agar karya ini memiliki kebaruan karya yang dimaksudkan untuk menambah daya tarik masyarakat terhadap karya ini. Sahita merupakan kelompok seniman yang beranggotakan 4 orang perempuan yang menjadi salah satu kelompok seniman yang mengangkat kesenian tradisi. Sahita memiliki konsep penyajian gecul (humor), Sahita menyajikan tarian, nyanyian, serta dialog (wawancara Wahyu Inong, 20 Februari 2018). Bagi pengkarya Sahita merupakan seniman tradisi yang mampu membawa karya-karya baru, tidak terlepas dari bentuk tradisi melainkan membawa isu-isu kekinian dengan guyonan (bercanda) khas dari mereka, sehingga masyarakat sangat menikmati dan dapat menerima karya-karya mereka. Gagasan pengkarya selain menciptakan karya kolaborasi Ledek Mbarang dengan Sahita, juga menciptakan kolaborasi dengan penari anak-anak. Pengkarya adalah seorang guru tari yang mengajar tari pada anak-anak usia sekolah dasar, pengkarya berpendapat bahwa anak-anak merupakan usia yang tepat untuk mengajarkan tentang kesenian tradisi khusunya tari, sehingga nantinya sebagai generasi penerus anak-anak dapat melestarikan kesenian tradisi. Pertama pengkarya ingin memperkenalkan anak-anak dengan sajian pertunjukan Ledek Mbarang yang berupa tari dan tembang. Materi yang pengkarya ciptakan untuk kolaborasi penari anak-anak adalah tembang dan tari dolanan. Penari anak-anak akan terlibat langsung menari dan menyanyi layaknya pelaku Ledek Mbarang dengan diiringi oleh gamelan Ledek Mbarang. Keseluruhan pertunjukan karya yang pengkarya ciptakan tidak hanya menciptakan kolaborasi Ledek Mbarang dengan Sahita serta penari anak-anak, melainkan pengkarya akan melibatkan langsung seluruh warga masyarakat dukuh Bendungan, Kaliboto. Pengkarya ingin masyarakat memberikan respon langsung ketertarikan masyarakat terhadap karya ini.
Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Subject: | 1. ISI Surakarta > Penciptaan dan Pengkajian Seni |
Divisions: | Faculty of Graduate Programs > School of Master Program (S2) |
User deposit: | Pascasarjana |
Datestamp: | 11 Dec 2018 02:51 |
Last mod: | 11 Dec 2018 02:51 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/2748 |
Actions (login required)
View item |