Irfan, Irfan (2018) KERAMIK TAKALAR KESINAMBUNGAN, PERUBAHAN, DAN MODEL PENGEMBANGANNYA. S3 thesis, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA.
|
Text
Disertasi Irfan.pdf Download (10MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Penelitian “Keramik Takalar Kesinambungan, Perubahan, dan Model Pengembangannya” didorong oleh keinginan untuk mengkaji keberadaan dan kesinambungan keramik di Takalar yang telah berlangsung selama ratusan tahun dan menjadi bagian kehidupan sosial budaya masyarakatnya. Awalnya keramik untuk peralatan masak memasak, namun sejak tahun 1980-an mulai terjadi perubahan, khususnya dalam aspek desain. Berbagai model pengembangan pernah diterapkan oleh perajin dan pihak eksternal, namun perubahan desain masih terkesan lambat. Tujuan penelitian menjelaskan kesinambungan, ragam bentuk, serta perubahan desain keramik sejak tahun 1981 hingga tahun 2015. Tujuan lainnya menjelaskan model pengembangan yang pernah diterapkan, lalu membuat konsep pengembangan alternatif. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif pendekatan multidisiplin. Lokasi penelitian terbagi tiga kecamatan, dengan lokasi sentra di Sandi, Pabbatangan, dan Pakalli. Sumber data produk keramik dari tahun 1981 sampai tahun 2015, tokoh perajin, pakar, konsumen, dan sumber pustaka. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, dokumentasi produk, pengamatan, observasi, dan studi pustaka. Teknik analisis data interaktif sistem alur (Miles dan Hubermen). Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan bentuk sejak tahun 1980-an, dengan adanya kursi dan guci, perajin keramik untuk alat masak memasak banyak beralih menjadi perajin kursi keramik, klasifikasi bentuk terbagi tiga, tradisional (1981-1990) cirinya bentuk tanpa kaki, sederhana dan warna asli tanah, untuk alat masak memasak, hiasan geometris teknik enggobe, transisi (1991-2000) cirinya kursi cembung dan cekung, guci dengan struktur lengkap, pot bunga sedang yang telah dicat dan difinishing, dan modern (2001-2015) bentuk kursi lebih variatif, guci lebih ramping dan ukuran lebih beragam, teknik hias tempel, krawang, dan cat srutul. Aspek sosial budaya masyarakat perajin lebih cenderung menunjang keberadaan dan kesinambungan bentuk keramik tradisional, sedangkan perubahan desain disebabkan oleh dorongan internal perajin dan bersikap terbuka terhadap pihak eksternal seperti Disperindag, perguruan tinggi, dan konsumen. Pihak eksternal memperkenalkan bentuk dan nilai baru, termasuk budaya luar, membimbing, dan mempengaruhi perajin agar mengembangkan desain. Proses dan model pengembangan selama tiga dekade dikonstruksi menjadi sebuah model pengembangan berbasis pendekatan desain, Model tersebut dapat diterapkan secara fleksibel oleh internal perajin maupun pihak eksternal yang akan melakukan pembinaan dan pendampingan. Kata Kunci: Keberadaan Keramik, Perubahan Desain, Model Pengembangan
Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Subject: | 1. ISI Surakarta > Penciptaan dan Pengkajian Seni |
Divisions: | Faculty of Graduate Programs > School of Doctoral Program (S3) |
User deposit: | Pascasarjana |
Datestamp: | 03 Oct 2018 03:01 |
Last mod: | 03 Oct 2018 03:09 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/2543 |
Actions (login required)
View item |