Wrahatnala, Bondet (2017) KEBERTAHANAN KENTRUNG DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPARA. S3 thesis, INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA.
|
Text
Disertasi Bondhet W.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Penelitian berjudul “Kebertahanan Kentrung dalam Kehidupan Masyarakat Jepara”, bertujuan untuk menggali elemen-elemen yang membuat kentrung dapat bertahan di dalam kehidupan masyarakat di Jepara, yang sarat dengan atmosfer industrial. Kebertahanan ini tidak luput dari dukungan wong lawas, yang memiliki keyakinan kuat akan mitos dan nilai-nilai yang diwariskan oleh para leluhurnya. Di samping mitos dan wong lawas, kebertahanan kentrung ditopang oleh dalang kentrung dan ritual-ritual yang mempersyaratkan pertunjukan kentrung. Terkait dengan mitos, adanya nilai-nilai luhur yang meliputi laku prihatin, breh, dan narima tergambar jelas dalam bait-bait ceritera dalam pertunjukan kentrung. Pendekatan etnoart, menjadi alat utama dalam penelitian ini, guna menggali pandangan emik dari para pelaku dan masyarakat terkait dengan keberadaan dan ekspresi dalam pertunjukan kentrung di Jepara, penggunaannya didukung oleh teori The Sacred Emile Durkheim, Strukturalisme Lévi Strauss, dan Hermenutika Wilhelm Dilthey. Teori The Sacred memungkinkan peneliti untuk mengurai pilarpilar penopang kebertahanan kentrung, karena di dalam kehidupan wong lawas terdapat mitos yang diyakini sebagai kekuatan suci. Teori Strukturalisme Lévi Strauss digunakan untuk menjabarkan deep structure yang terdapatdalam sistem nalar dan nilai wong lawas yang tercermin pada bait-bait ceritera dalam pertunjukan kentrung. Strukturalisme Lévi Strauss dipadukan dengan teori Hermeneutika Dilthey, maka akan dapat mengungkap makna dari struktur mitos. Penggunaan teori Hermeneutika Dilthey, pada dasarnya melakukan penafsiran terhadap informasi tentang pemaknaan mitos atas dasar pengalaman dan pemahaman para pelaku budaya itu sendiri. Hasil penelitian menyebutkan bahwa, kontribusi kentrung sangat besar untuk mempertahankan nilai-nilai kelawasan dalam kehidupan. Hal ini tidak luput dari peran dalang dan wong lawas sebagai pemangku dan pewaris budaya nenek moyang di masa lampau. Kuasa modal budaya kentrung terpatri dalam struktur nalar dan nilai yang dipegang kuat sebagai pedoman hidup oleh wong lawas dan para dalang. Dengan kuatnya nalar dan keyakinan terhadap nilai-nilai yang terkandung –laku prihatin, brèh, dan narima—dalam ceritera, kentrung dapat bertahan dan masih dinikmati hingga kini, baik oleh wong lawasmaupun masyarakat Jepara secara lebih luas. Kata kunci: kebertahanan, kentrung, wong lawas, mitos, nilai-nilai kehidupan
Type: | Thesis (S3) |
---|---|
Subject: | 1. ISI Surakarta > Penciptaan dan Pengkajian Seni |
Divisions: | Faculty of Graduate Programs > School of Doctoral Program (S3) |
User deposit: | Pascasarjana |
Datestamp: | 25 Jan 2018 03:34 |
Last mod: | 25 Jan 2018 03:34 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/2107 |
Actions (login required)
View item |