Margono, Siwi Dwi (2017) NGGAMEL PEGONAN. S1 thesis, INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA.
|
Text
SIWI DWI MARGONO.pdf Download (9MB) | Preview |
|
Video
NGGAMEL PEGONAN - SIWI DWI MARGONO.mp4 Download (539MB) |
Abstract
Permainan gamelan pada tari Jaranan Pegon yang saat ini masih terkesan monoton untuk dieksplorasi kembali supaya lebih dinamis, variatif dan berwarna. Berawal dari ide tersebut penyusun membuat karya komposisi musik yang berjudul Nggamel Pegonan. Tarian Jaranan Pegon yang lincah, atraktif, dan enerjik, memunculkan ide garap gagasan musikal yang mengandung unsur-unsur yang dimiliki oleh karakter penari Jaranan Pegon. Suasana yang dikehendaki dari keadaan tersebut adalah enerjik dan atraktif seperti yang direncanakan penyusun dengan alur dinamika. Ide utama dari karya Nggamel Pegonan ini adalah mengeksplorasi kembali instrumentasi gamelan pada tari Jaranan Pegon, kendatipun demikian masih dalam bingkai tradisi dengan memanfaatkan alat yang sudah ada dan ditambah dengan alat musik lain. Alat musik yang digunakan adalah kendang, kempul, gong, saron, bendhé, slomprét, ditambah dengan alat-alat perkusi, yaitu dog, triangle, simbal, satu alat musik yang serupa dengan lonceng, dan properti gongseng. Terkait suasana musikal yang dibangun, karya komposisi ini tidak lepas dari unsur aslinya yaitu kerakyatan, dan tidak menghilangkan ciri khas dari Jaranan Pegon. Referensi musikal diperoleh dari beberapa macam garap Jaranan Pegon yang ada di daerah Jawa Timur, diantaranya garap dari Pacitan, Tulungagung, Kediri, Banyuwangi dan Malang, dengan tujuan memberi nuansa baru dalam iringan tari Jaranan Pegon. Karya ini secara garis besar terbagi dalam tiga bagian. Bagian pertama adalah gambaran persiapan dan ritual doa ketika akan memulai pertunjukan Jaranan Pegon, suasana yang dibangun adalah hening, tenang, sepi, mistik dan agung, ditambah dengan pengucapan mantram-mantram yang bertujuan untuk menambah nuansa mistik. Dilanjutkan dengan permainan kempul dan kendang sebagai gambaran dimulainya pertunjukan. Pada bagian kedua mulai masuk permainan kendang dengan penggarapan yang kompleks, berisi jalinan-jalinan dan interaksi antar semua instrumen. Hal ini merupakan penggambaran dari suasana pertunjukan Jaranan Pegon. Suasana gembira dan gayeng adalah suasana yang digambarkan pada bagian ini. Bagian ketiga adalah penggambaran puncak dari pertunjukan Jaranan Pegon, dimana para penari sudah mulai ndadi atau kesurupan. Tempo yang dimainkan semakin cepat dan musik yang dibangun semakin keras secara volume. Hal ini sekaligus sebagai jembatan menuju bagian akhir.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Not controling keyword: | Nggamel Pegonan, Komposisi Musik, Jaranan Pegon |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Karawitan |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Karawitan |
User deposit: | UPT. Perpustakaan |
Datestamp: | 07 Dec 2017 07:09 |
Last mod: | 07 Dec 2017 07:09 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/1705 |
Actions (login required)
View item |