Syah, Grendy Damara Zulfar (2017) PRAHARA LOKAPALA. S1 thesis, INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA.
|
Text
GRENDY DAMARA ZULFA SYAH.pdf Download (9MB) | Preview |
|
Video
GRENDY DAMARA Z S.mp4 Download (67MB) |
Abstract
Bagian pathet nem, diawali dengan flashback Danapati merenung akan keadaan Lokapala yang banyak kerusuhan. Lalu datanglah Wisnungkara yang memberi masukan agar Danapati tetap sabar.Adegan Alengka Rahwana bertemu Wirupaksa selaku mata-mata yang ditanam di Lokapala, Setelah itu jejer Alengka Dasamuka,Kumbakarna, dan Gunawan. Rahwana membicarakan tentang keadaan Negara Alengka. Dasamuka mempunyai niat untuk memiliki Lokapala atas dasar Lokapala juga warisan ayahnya serta Lokapala adalah negara yang subur makmur, lalu Dasamuka berangkat ke Lokapala. Adegan selanjutnya Kampana membuat kerusuhan di Lokapala, Citracapa menghentikan Kampana tetapi Citracapa kalah. Adegan pathet sanga Banendra meringkus Kampana, sebelum mengaku siapa yang memberi perintah agar membuat keonaran Kampana mati terbunuh. Lalu adegan kedaton Lokapala Danapati susah dan bertemu ibunya Dewi Lokati, Banendra datang memberi informasi bahwa ada mata-mata di Lokapala bernama Kampana, Gunawan memberi tahu Danapati bahwa Kampana adalah salah satu prajurit Dasamuka. Bagian pathet manyura, Danapati menyuruh Banendra untuk menyiapkan prajurit menemui Dasamuka, dipersembunyianya Wirupaksa yang juga mata-mata yang ditanam Dasamuka memberi tahu bahwa banyak prajurit Lokapala yang dipimpin oleh Banendra yang akan mencari dan menangkap Dasamuka, ia terkejut mendengar berita itu, lalu menyuruh Wirupaksa untuk mengerahkan prajurit agar tidak usah bersandiwara lagi dan segera menyerang Lokapala. Terjadilah perang antara lelaki seayah itu, peperangan yang dahsyat tidak dapat terelakan,banyak prajurit Danapati yang mati dalam membela dan mempertahankan Negara Lokapala, Banendra dan Wisnungkara maju melawan Dasamuka dan kalah sebelum dibunuh dengan Mentawa Danapati memanah tangan Dasamuka yang mengakibatkan tangan Dasamuka cacat, hal itu membuat Dasamuka sangat marah, Wisnungkara dan Banendra mati. Adegan Lokati dan Gunawan, Lokati meminta Gunawan untuk menemani ke medan perang untuk memisah Dasamuka dan Danapati mengingat keduanya masih saudara. Di medan perang Danapati tidak tinggal diam. Peperangan mereka sangat sengit Dasamuka kuwalahan melawan Danapati hingga Dasamuka mengeluarkan pedang yang bernama Mentawa. Danapati kualahan sehingga berdarah-darah, lalu datanglah Lokati dan Gunawan untuk memisah keduanya.
Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Not controling keyword: | Prahara Lokapala, Sanggit, Pakeliran ringkas |
Subject: | 1. ISI Surakarta > Pedalangan |
Divisions: | Faculty of Performance Arts > School of Pedalangan |
User deposit: | UPT. Perpustakaan |
Datestamp: | 06 Dec 2017 02:56 |
Last mod: | 06 Dec 2017 02:56 |
URI: | http://repository.isi-ska.ac.id/id/eprint/1698 |
Actions (login required)
View item |